Bryophyta (Lumut)

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI

DIVISIO BRYOPHYTA

Dosen pengampu: Rivanna C.R M.Pd

Di susun oleh:

Kelompok 2

1. Atika Jatu Noventi (09320231)

2. Deni Susanto (09320235)

3. Farida Nur Hayati (09320247)

4. Siti Sulismah (09320263)

5. Caktiadi Nugraheni (08329263)

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENDIDIKAN BIOLOGI

IKIP PGRI SEMARANG

2010

A. Tujuan

Mengenal berbagai macam spesies serta ciri-ciri dan taksonomi dari Bryophyta.

B. Landasan Teori

Merupakan jenis tumbuhan rendah yang beradaptasi dangan linkungan darat dan mempunyai tingkay perkembangan lebih tinggi dari pada Thalophyta. Pada umumnya tumbuhan lumut menyukai tempat-tempat lembab dan basah di dataran rendah hingga dataran tinggi. Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus. Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.

Batang dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut selapis sel kulit, lapisan kulit dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam mineral; belum terdapat floem dan xilem. Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong. Rizoid seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral.

Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri dari: vaginula, seta, apofisis, kaliptra, kolumela. Sporofit tumbuh pada gametofit menyerupai daun. Gametofit berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti akar. Jika sporofit tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual.

Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau metagenesis. Reproduksi aseksual dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu arkegonium (gametangium betina) bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher dan anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada. Jika anteridium dan arkegonium dalam satu individu tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis). Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium saja tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis).

Lumut yang sudah teridentifikasi mempunyai jumlah sekitar 16 ribu spesies dan telah dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.

1. Lumut Hati (Hepaticopsida)

Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia.

2. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)

Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya Anthocerros sp.

3. Lumut Daun (Bryopsida)

Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru. Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum.

Manfaat lumut bagi kehidupan antara lain: Marchantia polymorpha untuk mengobati penyakit hepatitis, Spagnum sebagai pembalut atau pengganti kapass, jika Spagnum ditambahkan ke tanah dapat menyerap air dan menjaga kelembaban tanah.

C. Alat Dan Bahan

1. Lup

2. Preparat awetan :

- Polytricum sp

- Marchantia polymorpha

- Fissidens sp

3. Preparat alami :

- Fissidens sp

- Pogonatum sp

D. LANGKAH KERJA

- Ambil preparat yang sudah ditentukan.

- Amati, ganbar morfologi dan sebutkan dari preparat.

- Buat deskipsi sementara yang meliputi bentuk marfologi, bentuk sel, cara hidup, perkembangbiakan, tempat hidup, kemudian bandingkan, dengan literature.

- Buat klasifikasi dan dekripsi yang sebenarnya, meliputi bentuk morfologi, bentuk sel, cara hidup, perkembangbiakan, tempat hidup, manfaat.

E. Hasil Pengamatan

(Preparat Awetan)

Domain :Eukaryota
Kingdom :Plantae
Division :Briophyta
Classis :Bryopsida
ordo :Polytycales
Familia :Polytychacaea
Genus :Polytrichum
Spesies :Polytrichum sp

Gambar specimen 1 2 3 4

Keterangan Gambar 1. Kaliptra 2. Kapsul 3. Tangkai kapsul 4. Daun semu

Deskripsi Ø Di bagian atas batang duduk daun berdekatan , di bagian bawah batang duduk daun berjauhan. Ø Akar rizoid Ø Anteridium dan arkegonium terdapat di tumbuhan yang berlainan. Ø Manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai tanaman hias. Ø Berumah dua.

(Preparat Awetan)

Domain :Eukaryota
Kingdom :Plantae
Division :Bryophyta
Classis :Bryopsida
ordo :Fissinales
Familia :Fissinaceae
Genus :Fissidens
Spesies :Fissidens sp

Gambar specimen 1 2

Keterangan Gambar 1. Batang semu 2. Daun semu

Deskripsi Ø Daun padat, bentuk seperti jarum Ø Batang tegak bercabang Ø Daun lebar di bagian pangkal. Ø Hidup di atas batu-batuan, tanah yang lembab dan teduh, Ø talus pipih atau dengan ukuran yang bervariasi mulai dari satuan mm sampai cm. tepi daun rata, ujung daun runcing, pada helaian daun di atasnya dilapisi satu daun lagi dan hanya sampai pada pertengahan daun

PREPARAT AWETAN

Domain :Eukaryota
Kingdom :Plantae
Division :Marchantiophita
Classis :Marchantiophita
Ordo :Marchantiales
Familia :Marchantiaceae
Genus :Marchantia
Spesies :Marchantia sp

Gambar specimen 1 2 3

Keterangan Gambar 1. Arkegonium 2. Gemma cup 3. Thallus

Deskripsi Ø Berumah dua Ø Berkembangbiak secara : - seksual dengan menghasilkan sporogonium - Aseksual dengan spora Ø Ciri khasnya terdapat badan yang serupa bintang Ø Terbentuk dari cabang yang tumbuh di atas talus Ø Manfaat sebagai obat sakit hati (hepar)

PREPARAT ALAMI

Domain :Eukaryota
Kingdom :Plantae
Division :Bryophyta
Classis :Bryopsida
ordo :Ducanales
Familia :Fissidenceae
Genus :Fissidens
Spesies :Fissidens sp

Gambar specimen 1 2

Keterangan Gambar 1. Batang semu 2. Daun semu

Deskripsi Ø Daun padat, bentuk seperti jarum Ø Batang tegak bercabang Ø Daun lebar di bagian pangkal. Ø Hidup di atas batu-batuan, tanah yang lembab dan teduh, Ø talus pipih atau dengan ukuran yang bervariasi mulai dari satuan mm sampai cm. tepi daun rata, ujung daun runcing, pada helaian daun di atasnya dilapisi satu daun lagi dan hanya sampai pada pertengahan daun

PREPARAT ALAMI

Domain :Eukaryota
Kingdom :Plantae
Division :Bryophyta
Classis :Musci
ordo :Bryales
Familia :Polytrichaceae
Genus :Pogonatum
Spesies : Pogonatum sp

Gambar specimen 1 2

Keterangan Gambar 1. Tangkai semu 2. Daun semu

Deskripsi Ø Akar berupa rizhoid Ø Ditemukan di tempat lembab atau basah Ø Batang tunggal dan tumbuh tegak. Daun sempit dan menyebar. Tepi daunya bergigi, memilki tulang daun yang cukup lebar, dan permukaan bawah tulang daunnya bergigi. Ø Belum tampak kaliptra

F. Pembahasan

Setelah kelompok kami melakukan pengamatan terhadap lumut dengan menggunakan preparat alami (Fissidens sp, Pogonatum sp) dan preparat awetan (Polytricum sp, Marchantia polymorpha, Fissidens sp), kami menemukan hasil bahwa:

1. Preparat Awetan

a. Marchantia polymorpa

Arkegonium terletak pada reseptakel yang didukung oleh tangkai yang disebut arkegoniofor. Sedangkan tangkai yang mendukung anteridium disebut anteridiofor. Genus ini memiliki seta yang sangat pendek dan tumbuh kebawah dari bagian ventral reseptakel. Secara vegetatif lumut ini memperbanyak diri dengan gemmae yang dihasilkan di bagian ujung aplikal thalus atau pada struktur dipermukaan thalus yang bebentuk seperti mangkuk atau cawan.

b. Polytricum sp

Ciri-ciri :

- Dikenali sebagai lumut jati sama seperti Funaria

- Genussi dominan adalah gametofit

- Struktur hampir sama dengan Funaria

- Gametofit dapat dibezakan dari segi struktur seperti daun, batang dan akar

- Batang dan daun berwarna hijau (ada tulang daun)

- Akar masih lagi akar halus rizoid

- Polytrichum adalah tumbuhan diesius

- Anteridium dan arkegonium terdapat pada tumbuhan berlainan

- Anteridium di pucuk tumbuhan jantan

- Arkegonium di pucuk tumbuhan betina

- Sporofit matang dibezakan kepada kaki, seta dan kaki

- Spora matang dibebaskan dengan bantuan alat penyebaran

- Spora bercambah membentuk protonema(gametofit muda) dan berkembang menjadi gametofit lengkap

c. Fissidens sp

Hidup di atas batu-batuan, tanah yang lembab dan teduh, talus pipih atau dengan ukuran yang bervariasi mulai dari satuan mm sampai cm. Daun tersusun imbrikata (saling menutupi),daun berbentuk lanset, tepi daun rata, ujung daun runcing, pada helaian daun di atasnya dilapisi satu daun lagi dan hanya sampai pada pertengahan daun. Tulang daun tunggal dan sampai pada ujung daun. Sporofit kecil, kapsul berbentuk silider tegak dan memeliki peristom, kaliptra berbentuk kerucut.

Fissidens sp termasuk dalam ordo fissidentales, ciri yang menonjol untuk identifikasi adalah ciri gametofit dari pada ciri sporifit. Pada hasil pengamatan Fissidens sp adalah susunan filoida yang saling menutupi (imbrikata). Salah satu helain filoida rangkap, helaian filoida yang rangkap hanya sampai pertengahan filoida. Fissidens sp termasuk dalam famili Fissidentaceae karena mempunyai ciri-ciri diantaranya daun berbentuk pita atau lanset, tepi daun rata, ujung daun runcing, jumlah tulang daun tunggal mencapai ujung daun. Sporofit muncul dari ujung kauloida.

Ciri khusus Fissidens sp adalah talus pipih dengan ukuran kecil tidak sampai 1 cm. Daun tersusun imbrikata dan di atas daun tertutup satu helaian daun lagi yang hanya sampai pada pertengahan daun. Kapsul kecil berbentuk silinder, kaliptra berbentuk kerucut.

2. Preparat Alami

a. Fissidens sp

Hidup di atas batu-batuan, tanah yang lembab dan teduh, talus pipih atau dengan ukuran yang bervariasi mulai dari satuan mm sampai cm. Daun tersusun imbrikata (saling menutupi),daun berbentuk lanset, tepi daun rata, ujung daun runcing, pada helaian daun di atasnya dilapisi satu daun lagi dan hanya sampai pada pertengahan daun. Tulang daun tunggal dan sampai pada ujung daun. Sporofit kecil, kapsul berbentuk silider tegak dan memeliki peristom, kaliptra berbentuk kerucut. Fissidens sp termasuk dalam ordo fissidentales, ciri yang menonjol untuk identifikasi adalah ciri gametofit dari pada ciri sporifit. Pada hasil pengamatan Fissidens sp adalah susunan filoida yang saling menutupi (imbrikata). Salah satu helain filoida rangkap, helaian filoida yang rangkap hanya sampai pertengahan filoida. Fissidens sp termasuk dalam famili Fissidentaceae karena mempunyai ciri-ciri diantaranya daun berbentuk pita atau lanset, tepi daun rata, ujung daun runcing, jumlah tulang daun tunggal mencapai ujung daun. Sporofit muncul dari ujung kauloida.

Ciri khusus Fissidens sp adalah talus pipih dengan ukuran kecil tidak sampai 1 cm. Daun tersusun imbrikata dan di atas daun tertutup satu helaian daun lagi yang hanya sampai pada pertengahan daun. Kapsul kecil berbentuk silinder, kaliptra berbentuk kerucut.

b. Pogonatum sp

Tumbuhan ini tegak, tinngi ± 2-3 cm. Daun tersusun spiral, lurus menyebar ketika lembab atau basah, sedangkan jika kering menggulung dan menempel kearah batang, daun agak melebar dibagian basal membentuk struktur seperi seludang yang menempel dan menutupi batang. Tepi daunya bergigi, memilki tulang daun yang cukup lebar, dan permukaan bawah tulang daunnya bergigi. Kapsul ditutupi kaliptra yang berwarna putih.

Dalam melakukan pengamatan ini, kami menggunakan lup secara bergantian. Mungkin dalam mengamati lumut, kami kurang teliti, sehingga gambar yang kami dapatkan dan ciri-cirinya kurang jelas.

G. Kesimpulan

Setelah kami melakukan pengamatan terhadap lumut, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa pada preparat alami dengan menggunakan Fissidens sp dan Pogonatum sp, keduanya merupakan Lumut daun/lumut sejati. Fissidens sp terdiri dari batang, tangkai dan daun semu serta kapsul yang terdapat spora. Pada Pogonatum sp hanya terdiri dari batang, akar, dan daun semu saja. Fissidens sp termasuk dalam ordo fissidentales, ciri yang menonjol untuk identifikasi adalah ciri gametofit dari pada ciri sporifit. Fissidens sp termasuk dalam famili Fissidentaceae karena mempunyai ciri-ciri diantaranya daun berbentuk pita atau lanset, tepi daun rata, ujung daun runcing, jumlah tulang daun tunggal mencapai ujung daun. Sporofit muncul dari ujung kauloida.

Pada preparat awetan dengan menggunakan Polytricum sp, Marchantia polymorpha, Fissidens sp . Polytrichum sp dan Fissidens sp merupakn lunut daun sedangkan Marchantia polymorpha merupakan lumut hati. Polytrichum sp memiliki bentuk dan ciri-ciri yang hampir sama dengan Pogonatum sp.

H. Saran

1. Meningkatkan ketelitian pada saat mengamati objek pengamata menggunakan mikroskop memastikan lensa mikroskop benar-benar bersih dan sekali pengamatan di usahakan menemukan lebih dari satu spesies.

2. Menjaga kekompakan dalam kelompok supaya menghasilkan penganmatan yang berhasil

3. Memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin

DAFTAR PUSTAKA

http://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=A3xsfIEjvOpLNo4AZ0PLQwx.?ei=UTF-8&p=polytrichum%20sp&SpellState=n-3175627001_q-RIoJMGflNpbYsmvDlCNEnwAAAA%40%40&fr2=tab-web&fr=yfp-t-713

http://materi-pelajaran.blogspot.com/2008/03/lumut-bryophyta.html

http://fcomp.wordpress.com/2009/05/19/13/

http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyld/7061/7061.pdf